Mencari jawaban apakah vedanta itu
![]() |
Menjawab Apakah Vedanta itu? ||VedantaBook |
Mencari jawaban apakah vedanta itu
Menjawab pertanyaan “Apakah Vedanta Itu?”
Ketika
seseorang bertanya kepadaku “ Apakah vedanta itu?” hal itu mengingatkanku pada
sebuah cerita. Dahulu seorang mahaguru di undang oleh sekelompok orang orang
itu memberikan wejangan tentang vedanta. Ketika beliau sampai pada ruangan
kuliah itu, kemudian beliau bertanya pada para hadirin “ apakah anda mengetahui
apa yang akan saya sampaikan kepada anda?” semuanya menjawab “tidak”, “kalau
begitu saya tak akan menyampaikan sesuatu, karena anda tak memiliki latar
belakang apapun.” Sambil mengatakan itu, beliau meninggalkan ruangan.
Minggu berikutnya beliau di undang lagi oleh orang-orang itu, akan tetapi kelompok itu merecanakan sesuatu rekayasa: mereka menyuruh para hadiran menjawab “ ya” apabila sang guru menanyakan hal yang sama. Sang guru pun diantar menuju ruangan dan tepat sekali, dan tepat sekali beliau menanyakan hal yang sama. Kali ini para hadirin menjawab “ya”, maka langsung saja sang guru berkata “ anda sudah mengetahui segalanya, maka tak ada sesuatupun yang akan saya sampaikan”. Kemudian beliau pergi. Sekali lagi sang pemimpin itu membuat rencana untuk kedatangan sang guru itu selanjutnya dan meminta setengah para hadirin menjawab ya dan setengah lagi menjawab tidak.
Ketika sang guru itu datang untuk yang ketiga kalinya, beliau mengulang pertanyaan yang sama, “apakah anda mengetahui apa yang akan saya sampaikan?” kemudian hadirin menjawab sesuai yan telah di intruksikan. Kemudian guru itu berkata “ mereka yang berkata tidak, silakan belajar pada mereka yang telah berkata ya”.
Tanpa kata-kata lain beliaupun pergi. Orang orang itupun bingung taka tahu apa yang harus di perbuatnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk diam pada pertemuan selanjutnya. Setelah mengundang guru itu kembali, dan beliaupun datang lagi dan menanyakan hal yang sama, kali ini ia tidak mendapat jawaban. Iapun melihathadirin yang terserap dalam keheningan yang dalam dan beliau mengetahui ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakan vedanta pada merek“Ini adalah jaman jet, roket dan satelit, orang inigin bergerak dengan cepat dan berharap untuk mendapatkan segala sesuatunya dengan cepat, jika tidak dengan langsung”. Orang tidak lagi mengenal vedanta, tak pernah mencoba untuk mengetahui tradisi spritual yang telah di wariskan kepada kita lebih dari 5000 tahun yang lalu, walaupun hanya dalam lima menit. Saya mengetahui bahwa tak selayaknya saya menggambarkan Vedanta dalam catatan pendek ini, namun saya akan berusaha menjawab pertanyaan “apakah vedanta itu”
Minggu berikutnya beliau di undang lagi oleh orang-orang itu, akan tetapi kelompok itu merecanakan sesuatu rekayasa: mereka menyuruh para hadiran menjawab “ ya” apabila sang guru menanyakan hal yang sama. Sang guru pun diantar menuju ruangan dan tepat sekali, dan tepat sekali beliau menanyakan hal yang sama. Kali ini para hadirin menjawab “ya”, maka langsung saja sang guru berkata “ anda sudah mengetahui segalanya, maka tak ada sesuatupun yang akan saya sampaikan”. Kemudian beliau pergi. Sekali lagi sang pemimpin itu membuat rencana untuk kedatangan sang guru itu selanjutnya dan meminta setengah para hadirin menjawab ya dan setengah lagi menjawab tidak.
Ketika sang guru itu datang untuk yang ketiga kalinya, beliau mengulang pertanyaan yang sama, “apakah anda mengetahui apa yang akan saya sampaikan?” kemudian hadirin menjawab sesuai yan telah di intruksikan. Kemudian guru itu berkata “ mereka yang berkata tidak, silakan belajar pada mereka yang telah berkata ya”.
Tanpa kata-kata lain beliaupun pergi. Orang orang itupun bingung taka tahu apa yang harus di perbuatnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk diam pada pertemuan selanjutnya. Setelah mengundang guru itu kembali, dan beliaupun datang lagi dan menanyakan hal yang sama, kali ini ia tidak mendapat jawaban. Iapun melihathadirin yang terserap dalam keheningan yang dalam dan beliau mengetahui ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakan vedanta pada merek“Ini adalah jaman jet, roket dan satelit, orang inigin bergerak dengan cepat dan berharap untuk mendapatkan segala sesuatunya dengan cepat, jika tidak dengan langsung”. Orang tidak lagi mengenal vedanta, tak pernah mencoba untuk mengetahui tradisi spritual yang telah di wariskan kepada kita lebih dari 5000 tahun yang lalu, walaupun hanya dalam lima menit. Saya mengetahui bahwa tak selayaknya saya menggambarkan Vedanta dalam catatan pendek ini, namun saya akan berusaha menjawab pertanyaan “apakah vedanta itu”
Pertanyaan utama dari
vedanta adalah :
- Brahman, yang merupakan kenyataan utama. Brahman itu satu tiada duanya. Brahman merupakan keberadaan-keberadaan mutlak. Brahman itu di luar atas nama dan bentuk, tanpa sifat, tanpa permulaan ataupun tanpa akhir.
- Brahman adalah kebenaran yang tak berubah, di luar batas ruang, waktu dan penyebab. Brahman yang tak terbatas mewujudkan dirinya sebagai alam semesta dan mahluk hidup melalui kekuatan maya-nya. Dari yang satu kemudian bertambah banyak. Ketika brahman di persatukan dengan maya-nya itulah disebut Tuhan atau isvara.
- Alam semesta ini terlihat, seperti air di padang pasir, yang selamanya berubah. Kita melihat alam ini melalui ruang, waktu dan penyebab. Ruang tercipta ketika seseorang mendapatkan badan. Waktu tercipta ketika seseorang memulai berpikir dan penyebab tercipta ketika seseorang di batasi. Keindahan dunia mulai lenyap dari kesadaran seseorang ketika dia masuk ke keadaan tidur atau bersatu dalam keadaan semadhi dan akan muncul lagi dalam keadaan sadar. Jadi dunia ini ada di dalam pemikiran.
- Manusia adalah ilahi. Sifat sejatinya adalah atman, tak terbatas, abadi dan suci, selalu bebas, penuh kebahagiaan dan identik dengan brahman. Manusia bukanlah pendosa;mereka membuat kesalahan dan menderita karena kebodohannya. Seperti gelapnya akan lenyap ketika terbitnya terang, demikian juga kebodohan akan hilang dengan munculnya pengetahuan.
- Keterikatan dan kebebasan ada dalam pikiran. Dengan memikirkan kekuatan dan pembebasan, seorang akan menjadi kuat dan bebas, demian juga ketika memikirkan kelemahan dan keterikatan, seseorangakan menjadi lemah dan terikat.
- Tak seseorangpun menginginkan perbudakan karena hal itu menyakitkan. Kegembiraan hanya ada dalam pembebasan, sebagaiman vedanta menyatakan sifat yang sama dari semua mahluk.
- Tujuan kehidupan manusia adalah untuk menyadari ke ilahiannya dan tujuan dari agama adalah untuk mengajar seseorang sebagaimana memanisfestasikan keilahiannya dalam dirinya.
- Bagaimanakah seseorang memanisfestasikan keilahiannya? Vedanta mengajarkan empat yoga yaitu: karma yoga; jalan perbuatan tanpa pamrih, jnana yoga; jalan kebijaksanaan, raja yoga; jalan meditasi, bhakti yoga; jalan pengabdian. Kata yoga menunjukan persatuan antara roh individu dan roh kosmis.
- Kebenaran adalah satu dan universal, tak terbatas oleh perbedaan negara, ras ataupun individu.